TERIMA KASIH TELAH BERPARTISIPASI DALAM MEMPERTAHANKAN SITUASI KAMTIBMAS WILAYAH KALSEL YANG KONDUSIF -----https://spktpoldakalsel.blogspot.com

FIRMAN ALLOH SWT

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali 'Imran 104) --------- "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri," (QS. Al Isra' 7)

YAN PRIMA

PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN PRIMA / SERVICE EXCELLENT




Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 menjelaskan prinsip-prinsip pelayanan prima sebagai berikut :

1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan

2. Kejelasan:
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;
b. Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;
c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

3. Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

5. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

6. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelayanan publik.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).

8. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

10. Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

sumber Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003


6 PRINSIP PELAYANAN 


Setiap orang adalah pemimpin, yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Presiden sampai pejabat level terendah Rukun Tetangga (RT) adalah pemimpin, bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Orang tua adalah pemimpin atas keluarga dan anak-anaknya. Seorang anak adalah pemimpin atas dirinya, bertanggung jawab atas diri dan orang tuanya.
Tugas pemimpin apapun posisinya adalah melayani. Melayani merupakan bentuk kesadaran atas fungsi, tugas dan posisinya peduli terhadap tanggung jawab atas amanah yang dipikulkannya demi tujuan kemaslahatan umat dan dirinya.

Melayani atau menolong seseorang merupakan bentuk kesadaran dan kepeduliannya terhadap nilai kemanusiaan. Memberi pelayanan dan pertolongan merupakan investasi yang kelak dipetik keuntungannya, tidak hanya di akherat melainkan di duniapun sudah merasakannya.

Sejarah telah mengajarkan kepada kita semua, Abu Bakar Shidiq membantu untuk memeras susu kambing walaupun ia sudah menduduki jabatan khalifah. Umar Ibnul Khathtab yang mengangkut sendiri karung gandum untuk diberikan kepada seorang ibu yang memelihara anak-anak yatim dan menderita kelaparan (diriwayatkan bahwa ibu tersebut memasak batu untuk menghibur anak asuhnya).

Begitulah jiwa pelayan melekat sebagai kepribadian para sahabat Nabi yang tidak terpisahkan dalam rindunya berjumpa dengan Allah.


Enam Prinsip Pelayanan Prima sbb :


1. Melayani itu ibadah dan karenanya harus ada rasa cinta dan semangat yang membara di dalam hati pada setiap tindakan pelayanan kita kepada orang lain.

2. Memberi dahulu dan anda akan menerima ROSE (Return on Service Excellent)

3. Mengerti orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dimengerti

4. Bahagiakanlah orang lain terlebih dahulu, dan kelak anda akan menerima kebahagiaan melebihi dari apa yang anda harapkan.

5. Menghargai orang lain sebagaimana diri anda ingin dihargai. Rasulullah bersabda: “Tidaklah engkau disebut beriman, kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu”.
6. Lakukanlah empati yang sangat mendalam dan tumbuhkan sinergi.

Dengan demikian, seorang muslim akan menjadikan setiap geraknya adalah pelayanan yang berkualitas. Sehingga orang yang di sekitarnya merasakan kedamaian. Itulah sebabnya setiap mengakhiri salat kita mengucapkan “salam”, semacam ada gemuruh yang menggaungkan sebuah ungkapan, ”Dengan mengakhiri salatku ini, sesungguhnya aku memulai hidupku untuk menebarkan salam. Sebab itu wahai saudaraku siapapun engkau adanya, jangan gentar dan takut sesungguhnya aku hadir untuk memberikan kedamaian bagi alam semesta”.

sumber http://hery-sasono.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar